Buat traveler yang demen makan kuliner dan kebetulan ada di Puncak atau tepatnya ada di sekitar Cianjur maka disarankan untuk mencoba menu khas ini. Sate Maranggi demikian kita biasa menyebut sate sapi dengan bumbu oncom ini.
Meski sate ini sekarang bisa di dapat di mana saja tapi tetap saja tempat yang satu ini menjadi primadona. Bagaimana kita bisa hadir di tempat yang sangat dikenal masyarakat luas.
Tak biasa memang, bila kita terlalu sering dijejali sate dengan bumbu kecap atau bumbu kacang maka cobalah sate ini. Oncom menjadi salah satu kuliner bagi sebagian orang ini ternyata bisa melengkapi menu sate dengan irisan tebal-tebal ini.
Baca juga : The Next Sate Ratu Jogja
Sempat Tidak Sempat Harus Mencoba
Waktu itu saya datang ke Sate Maranggi Sari Asih tengah malam akhir bulan Juli 2019. Bersama beberapa kawan yang sedang outing di Villa Bumi Cimacan kami meluncur tengah malam. Hampir pukul 00.00 WIB kami tiba di lokasi dan tempat ini masih saja ramai.
Warung sate ini sangat terkenal dan melegenda, konon kalau ke puncak sisi Cianjur tidak datang kurang afdol. Lokasinya sangat mudah ditemukan karena ada di pinggir jalan raya, persisnya ada di pertigaan Jalan Raya Pacet, Cipendawa, Kabupaten Cianjur.
Istimewanya Sate Maranggi yang Satu ini
Berdasar informasi dalam satu hari setidaknya ada 3.000 tusuk sate mereka bakar. Cara membakarnya pun masih tradisional dengan arang dan kipas. Namun soal rasa tak perlu kuatir deh dijamin endes.
Harus antri untuk menikmati sate dengan banderol Rp 4.000,-/tusuk ini. Cukup lama kami menunggu tapi tak terasa juga, suasana yang rame bersama rekan-rekan Human Capital membuat penantian ini kian terasa.
Dan setelah menunggu beberapa menit pesanan kami bertujuh datang. Betul bila Sate Maranggi identik dengan oncom tapi bagi saya sendiri lebih menikmati tanpa bumbu. Bagi kamu yang bosan dengan sate daging maka cobalah sate dengan kandungan lemah. Rasanya krenyes-krenyes gimana gitu.
Dijamin deh rasanya bikin lidah bergoyang. Bila kamu mengoleskan bumbu oncom maka rasa akan beradu dengan pedas asin tapi tetap pas di lidah.
Suasana dingin kota Cianjur terhangatkan oleh obrolan kami beserta seporsi sate. Oh iya kalau datang ke sini jangan lupa untuk membeli ketan bakar. Baunya yang harum membuat perut kian lapar.
Usai menikmati seporsi sate dan menikmati indah malam di Puncak kami pun memesan beberapa porsi untuk beberapa kawan yang ada di villa dan enggan keluar. Maklum mereka tipe konservatif yang mengidentikan outing dengan seru-seruan di villa.
Kapan ni kamu ke sini dan nikmati Sate Maranggi sebagai sajian asli kuliner Indonesia ini
1 Comment
sampe sekarang aku blm pernah nyobain oncom, apa mungkin di Jawa timur beda nama ya,
kalau sate daging masih aku nikmati meskipun jarang yang jual juga