Menjadi traveler adalah impianku sejak dulu. Cita-cita yang tertunda entah karena sibuk sekolah, kuliah atau kerja. Tapi kini saya memantapkan untuk menjadi Gendhis Traveler.
Baca juga : Travel Blogger itu Sesuatu Bangun
Kenapa saya namakan Gendhis Traveler?
Sebuah nama, sebuah doa. Dari nama itu saya berharap senantiasa berbuah manis meski prosesnya cukup menyakitkan atau lebih tepatnya tak mudah.
Benar kiranya semua yang kita inginkan belum tentu kita dapat tapi selama masih mau berusaha niscaya harapan itu ada. Saya, kamu, kalian dan mereka mungkin sama-sama menyukai kegiatan traveling.
Dimana tubuh akan menjejakkan diri dalam satu lingkungan baru. Satu tempat yang belum pernah didatangi dan menghabiskan waktu. Entah dengan siapa kelak membunuh waktu yang pasti saya ingin menjejakkan kaki di seluruh bumi pertiwi.
Kalau perlu tak hanya tanah air yang akan saya datangi. Tapi seluruh wilayah di bumi ini untuk tahu ada apa disana. Bertemu dengan orang baru dan lingkungan baru seolah memberi semangat tiada henti untuk terus melangkah.
Benar saya adalah perempuan, tapi bukan berarti akan membatasi langkah dan gerak. Saya pun bisa melakukan apa yang dilakukan kaum adam.
Tidak cengeng dan mandiri, mampu survive disegala kondisi. Satu yang pasti, berani menikmati proses yang tak menyenangkan dengan kacamata positip.
Membuat ruang gerakku makin ringan untuk terus berjalan kedepan. Kamu yang ada disana, mungkin saat ini hanya membaca tulisanku. Tapi siapa tahu bila kelak suatu saat nanti kita akan bersua dan bercengkerama.
Bercerita tentang Indonesia dan keindahannya. Menggumam tentang budaya dan adat istiadat yang begitu luar biasa hingga siapa saja ingin berkunjung ke nusantara.
Dan diantara kalian mungkin yang suka traveling bisa berbagi cerita dengan saya. Atau melangkahkan kaki untuk menuju satu lokasi bersama.
Baca juga: 3 Kota Paling Berkesan Versi Saya
Nama, Harapan dan Tujuan Ingin Diraih
Gendhis Traveler, nama ini sengaja saya pilih karena selain mewakili rasa manis dalam perjalanan karena akan bercerita juga tentang beberapa kegiatan yang saya cintai.
Olahraga dan kuliner, dua hal yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup saya. Kegiatan yang tak perlu dikomando tapi secara autopilot akan berjalan sendiri.
Bila dulu saya begitu menggilai olahraga basket dan renang maka kini saya lebih fokus pada hocky. Olahraga yang kurang begitu populer tapi mampu membuat saya tertantang untuk memberikan prestasi terbaik.
Selanjutnya menikmati menu yang tak wah tapi cukup menantang itu yang saya cari. Berbagai kuliner antimainstrem tak luput dari incaran. Bila kamu ada rekomendasi bolehlah berbagi cerita ke cynthia@gendhistraveler.com
Comments are closed.