Ketika di tanya profesi atau pekerjaan apa yang paling saya inginkan tentu saja menjadi bagian dari Human Capital adalah cita-cita saya. Bagaimana ketika kita bekerja tak semata-mata hanya untuk mendapatkan uang tapi benar-benar saya lakukan yang terbaik karena percaya kita akan berkembang.
Dalam keyakinan saya, dengan menjadi bagian dari Human Capital maka saya bisa meng-upgrade kemampuan. Ada tuntutan secara moral untuk belajar dan terus belajar. Mungkin juga ini efek kebetulan dulu sewaktu kuliah mengambil jurusan psikologi.
Satu jurusan yang cukup menarik tentunya dimana kita bisa belajar tentang kepribadian seseorang. Bukankah pribadi tiap orang itu menarik untuk dipelajari. Mulai dari dalam kandungan, balita, anak-anak, remaja, dewasa kemudian menua.
Tak mau menyia-nyiakan setiap momen dimana dalam setiap tumbuh kembang ada tugas-tugas yang harus disesuaikan. Banyak mereka yang sukses mengambil satu peran lebih hingga pantas diacungi jempol.
Namun tak sedikit pula yang mengalami kegagalan hingga harus mengalami penundaan tugas dan tanggung jawab. Banyak diantara kita yang tak menyadari sebenarnya apa yang harus dituntaskan saat ini.
Bila terjadi sesat pikir bisa jadi apa yang diyakini menjadi sebuah kebenaran padahal hal itu bukanlah yang harus di selesaikan. Dengan menjadi bagian dari tim Human Capital, saya senantiasa memaksa untuk lebih baik dan lebih baik.
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan tentunya hari esok harus lebih baik dari hari ini. Pentingnya sebuah perencanaan dan target yang harus ditetapkan.
Jangan sampai semua berjalan begitu saja dan kemudian kita menyesal, “Kenapa dulu saya tidak melakukan / mengambil hal itu.” Waktu tak bisa diputar kembali, yang ada kemudian kita akan bernostalgia dengan jejak digital. Itupun kalau ada, bila tidak alternatif terbaik tentu bertemu mereka yang pernah berproses dengan kita.
Sebelum memutuskan untuk fokus mengikuti pelatihan di tim putri Hockey Jakarta saya bergabung di bagian training salah satu perusahaan pembiayaan yang berpusat di BSD City, Tangerang. Disana tugas utama saya adalah membantu / mensuport secara administrasi berjalannya training.
Namun demikian saya tetap mencoba mencuri ilmu di bagian lain. Tak jarang saya ke bagian recruitmen. Belajar menyajikan alat tes dari awal hingga akhir. Membaca hasil tes dan membuat kategori mana yang bisa lanjut dan mana yang tidak bisa.
Selain itu tentunya saya juga melihat proses ke-HRD-an yang cukup pelik. Saya katakan pelik karena mungkin tak akan sanggup bila diri ini dalam posisi semisal menjadi orang Personal Admin atau Payroll. Ada hal-hal detail yang tak boleh miss.
Terkadang saya pun dalam diam mencuri ilmu bagian lain semisal proses marketing, collection ataupun operasional. Dan ternyata seberapa banyak berusaha mengambil ilmu masih banyak hal yang tidak bisa didapat.
Oleh karena itu wajar saja, semakin kita penasaran akan sesuatu yang kita anggap sempit nyatanya begitu luas. Tak ada yang sia-sia dari proses belajar, apapun itu pastinya akan menambah wawasan kita.
Apupun pekerjaan kita saat ini itu adalah profesi terbaik yang bisa kita ambil. Lakukan sepenuh hati dan kelak kita akan tahu betapa berharganya sebuah proses.
Pun demikian saat ini, tahun ini saya fokus dan totalitas untuk menjadi bagian dari tim putri Hockey Jakarta. Entah berapa jam menempa diri untuk bisa berkompetisi dengan rekan-rekan lain.
Bersaing secara sportif untuk mendapat tempat terbaik. Bukankah dalam hidup ini hanya akan menyisakan mereka yang terbaik. Yang tidak mampu berjuang pada akhirnya akan gagal dan pulang lebih awal.
Tak mau perjuangan sia-sia maka sudah sepantasanya setiap hari berlatih. Tak hanya tentang strategi dan fisik tapi banyak hal lain pun harus dipelajari.
Mencoba menyelesaikan puzle kehidupan hingga nanti saatnya kita tersenyum pada akhir cerita. Kamu pun demikian tak perlu menyerah bila saat ini tengah gagal. Bangun dan bangkit lagi.
Ingat kata-kata bijak Tan Malaka, “Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk.” Ada proses panjang yang harus dilalui dan yakinlah Tuhan akan membalas dengan caranya. Yang terbaik.
Comments are closed.